GANGGUAN ELIMINASI IBU MASA NIFAS 
I.                   Pendahuluan 
Nifas atau purperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untu pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan kejadian yang terpenting dalam masa nifas ialah involusi dan laktasi (Menurut Winkjosastro Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan). 
II.                Landasan Teori 
a.       Perubahan sistem urinarius pada masa nifas 
Terjadinya diuresis atau peningkatan urine post partum sebagai mekanisme tubuh mengatasi kelebihan cairan, meningkat 24-48 jam PP sampai sektiar hari ke 5 setelah melahirkan. Penyebabnya ialah : 
1.      Rendahnya estrogen 
2.      Hilangnya tekanan vena pada tungkai tubuh 
3.      Pengurangan volume darah, ini terjadi karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak diperlukan setelah persalinan 
4.      Autolisis otot uterus
Miksi atau berkemih harus secepatnya dapat dilakukan sendiri tidak jarang wanita tidak dapat kencing sendiri akibat : 
- Pada      saat partus muskulus sfingter vesika et uretrea mengalami tekanan oleh      kepala janin sehingga fungsinya terganggu 
 - Rasa      saskit 
 - Memar 
 - Ibu malu      karena kurang privasi 
 - Takut      akan rasas saskit pasca persalinan 
 - Dan      pemanjangan uretra (bersama dengan memar atau odem uretra menyumbat lumen      uretra (Fakultas Kedokteran Unpad, 1983, Obsteri Fisiologi). 
 
Bila 8 jam post partum ibu belum dapat kencing atau  sekali kencing tetapi belum melebihi 100 cc, makan dapat dilakukan kateterisasi, akan tetapi kalau ternyata kandung kencing penuh tidak perlu menunggu sampai 8 jam. Untuk keteterisasi jika penderita (ibu) sesudahnya belum dapat BAK ataupun banyaknya belum memuaskan dilakukan setiap 8 jam, dengan memeprhatikan jangan sampai terjadi infeksi. Oleh karena itu mudah sekali timbul uretritis, sistitis dan juga pielibs, maka terapi antibiotika sudah pada tempatnya. Namun ada baiknya kateteriasi dihindari, dengan merangsang ibu untuk berkemih sendiri. Ia dapat dibantu untuk duduk di ats kursi berlubang tempat BAK (commede). Jika masih belum diperbolehkan jalan sendiri dan mengalami kesulitan untuk BAK dapat digunakan pispot diatas tempat tidur, tetapi meskipun sedapat mungkin dihindari, kateterisasi lebih baik dilakuakn dari pada terjadi infeksi saluran kemih akibat urine yagn tertahan (menurut Wiknjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan). Menahan BAK akan dapat menyebabkan terjadinya bendungan air seni, akibatnya timbul gangguan pada kontraksi rahim, sehingga pengeluaran cairan vagina tidak lancar. Umumnya partus lama, yang kemudian diakhiri dengan ekstraski vacum atau cunan, dapat mengakibatkan kesulitan berkemih sampai terajdi retensio urine, bila perlu sebaiknya dipasang duer catheter atau indwelling cateter untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing, sehingga otot-otot cepat pulih dan fungsinya cepat kembali. 
Selain itu retensi PP dapat disebabkan : 
1.      Tekanan intra abdominal berkurang 
2.      Otot-otot perut masih lemah 
3.      Odeme dari uretra 
4.      Dinding kandung kencing kurang sensitif 
b.      Defekasi atau buang air besar 
Defekasi atau buang air besar harus ada dalam 3 hari post partum. Bila ada obstipasi dan timbul koprotestase hingga skibala tertimbun di rektum, mungkin akan terjadi febris. 
Faktor-faktor yang menyebabkan BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari sebagai berikut : 
1.      Enema pre persalinan 
2.      Ketakutan akan rasas sakit, takut jahitan terbuka, atau karena adanya haemoroidl wasir 
3.      Kerja usus cendrung melambat setelah melahirkan 
4.      Diit cairan, obat-obatan analgesik selama persalinan 
Anjurkan ibu untuk 
- Melakukan      kembali kegiatan makan 
 - Asupan      cairan yang adekuat dan diit tinggi serah. Faktordiit memegang peranan      penting dalam memulihkan faal usus 
 - Ambulasi      dini secara teratur (Menurut Huliana, Mellyna, 2003, Perawatan Ibu Pasca      Melahirkan) 
 
Pemberian obat-obatan untuk pengaturan kerja usus kerap kali bermanfaat pola penanganan yang khas jiak belum bekerja dengan baik pada hari 2-3 post partum. 
- Malam      kedua à agarol / emilk of magnesia 15 ml 
 - Malam      ketiga à tablet colocyl 
 - Hari ke      empat à suppositana gliverin / sedikit enema      (pil yang dibuat dari bahan yang mudah mencari dan mengandung obat-obatan      untuk dimasukkan ke dalam liang anus) ini penting untuk menghindarkan      gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran cairan      vagina 9menurut Farrer, Helen, 1999, Perawatan Maternitas). 
 
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN GANGGUAN ELIMINASI TERHADAP Ny. A DI BPS. ANAS SUTRIMAH
GENDOH-SEMPU
A.     Pengumpulan Data Dasar (21 November 2009  jam: 16.30 wib)
- Identitas      
 
Nama Pasien    : Ny. Anggraeni            Nama Suami     : Tn. Arief 
Umur                : 28 tahun                     Umur                : 33 tahun 
Pekerjaan         : IRT                            Pekerjaan         : SMA 
Pendidikan       : SLTP                         pendidikan        : (Islam) wiraswasta 
Agama             : Islam                          Agama             : Islam 
Suku                : Jawa                           Suku                : Jawa 
Alamat             :Krajan                         Alamat             : Krajan
- Keluhan      Utama 
 
Keluhan yang dirasakan ibu saat ini. Ibu mengatakan nyeri dan pedih pada bagian vulva, susah BAK dan BAB selama 2 hari post partum. 
- Riwayat      Persalinan Sekarang 
 
a.       G2P1A0
Ibu partus spontan pada tanggal 20 November 2009 
Pukul 09.00 Wib, letak belakang kepala, jenis kelamin : laki-laki, hidup tunggal, tidak ada kecacatan, BB : 3600 gr, PB ; 49 cm, Apgar Score 8/9 
b.      Tempat persalinan : ibu melahirkan di rumah bersalin mitra keluarga 
c.       Komplikasi persalinan : ibu dan bayi tidak mengalami komplikasi dalam persalinan, perdarahan normal 200 cc, 2 jam pertama ibu ganti pembalut pada perineum terdapat laserasi ringan. 
d.      Lama persalinan 
Kala I         :   lamanya 8 jam, berlangsung normal, jumlah perdarhaan 30 cc            
Kala II       :   lamanya 35 menit, persalinan spontan pukul 9.00 Wsib jumlah perdarahan 100 cc, jenis kelamin laki-laki BB : 3600 gr, PB : 49 cm, APGAR score 8/9
Kala III      :   Lamanya 15 menit, pukul 9.15 Wib, plasenta lahir spontan, berat placenta 500 gr, panjagn tali pusat 35 cm, jumlah perdarahan 200 cc 
Kala IV      :   berlangsung normal, kontraksi uterus baik, jumlah perdarahan 150 cc, hecting perineum 2, keadaan umum ibu baik 
                      TD : 120/80, Nadi : 82 x/mnt, RR : 20 x/mnt, suhu : 370C
- Riwayat      kesehatan 
 
Ibu tidak pernah menderita sakit parah sehingga harus dirawat di RS, ibu juga tidak mengidap penyakit keturunan seperti DM dan lain-lain. Selama ibu hamil ibu melakukan senam hamil. 
- Riwayat      psikososial
 
a.       Ibu merasa senang dengan kahadiran anaknya, suami dan keluarganya juga merasa bahagia dengan adanya anggota baru dalam keluarga. 
b.      Ibu mau menyusui bayinya 
c.       Ibu merasa khawatir karena rasa mules dibagian perut bawah dan mengeluh letih setelah melahirkan. 
- Pola      kebutuhan dasar 
 
a.       Personal hygiene 
Sebelum melahirkan      :   ibu mandi 2x sehari, menggosok gigi 3 x/hr, keramas setiap hari, ganti pakaian 2 x/hr 
Setelah melahirkan        :   ibu mandi 2 x/sehari, menggosok gigi 2 x/hr, keramas 2 hari sekali ganti pakaian 2 x/hr 
b.      Nutrisi 
Sebelum melahirkan      :   makan 3-4 x sehari, minum 8-10 gelas sehari 
Setelah melahirkan        :   makan 3-4 x sehari, minum 6-7 gelas sehari 
c.       Eliminasi 
Sebelum melahirkan      :   BAK 6-7 x sehari, BAB 1 x/hari 
Setelah melahirkan        :   BAK 4-5 x sehari, belum BAB selama 2 hari post partum. 
d.      Aktifitas 
Sebelum melahirkan      :   ibu biasa melakukan aktivitas kegiatan rumah tangga sendiri tanpa bantuan orang lain 
Setelah melahirkan        :   ibu hanya bisa berjalan pelan-pelan dan butuh bantuan orang lain dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga 
- Pemeriksaan      Fisik 
 
a.       Pemeriksaan umum     :   keadaan ibu baik         TB : 160 cm          
      Kesadaran                  :   komposmentis             BB sebelum hamil : 50 kg 
b.      Tanda-tanda vital        :   
      TD                             :   120/80 mmHg 
      RR                             :   20 x/mnt 
      Suhu                           :   370C        
      Pols                            :   82 x/mnt 
c.       Rambut                      :   tampak lembab karena berkeringat 
d.      Muka                         :   tidak ada oedem 
e.       Mata                          :   simetris, conjungtiva merah, sklera normal tidak ada pembengkakan, fungsi penglihatan normal 
f.        Hidung                       :   tidak ada skret, tidak ada peradangan tidak ada polip, fungsi penciuman normal 
g.       Mulut                         :   bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis, dan tidak ada peradangan tonsil 
h.       Telinga                       :   simetris, bersih, tidak ada peradangan, fungsi pendengaran normal. 
i.         Leher                         :   tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis 
j.        Dada (payudara)        :   siemtris, puting susu keluar (menonjol), sedikit keluar colostrum, tidak ada masa
k.      Abdomen                   :   terdapat strie livida, linea rigra, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, konsistensi keras 
l.         Ekstremitas alat          :   simetris, tidak ada odem, jari-jari lengkap 
m.     Ekstremitas bawah      :   tidak ada odem, tidak ada varices. Reflek patela (+), simetris, tidak ada pembengkakan 
n.       Genitalia                     :   lochea rubra, warna dan bau normal, tidak ada varices, ada laserasi ringan diperineum hecting, perih saat BAB / BAK. 
B.     Intepretasi Data Dasar 
- Diagnosa      
 
Ibu post partum hari ke 2 dengan gangguan pola eliminasi 
Dasar : 
1.      Ibu belum BAB sudah 2 hari 
2.      Ibu mengatakan takut bila BAB 
3.      Ibu mengatakan perih saat BAK 
4.      Ada luka perineum, heating 2 
- Masalah 
 
1.      Ketidaknyamanan ibu post partum 
Dasar : 
- Ibu       mengatakan mulas pada bagian perut 
 - Ibu       mengatakan perih saat BAK 
 
2.      Ibu merasa cemas 
Dasar : 
- Ibu       belum BAB sudah 2 hari 
 - Ibu       mengatakan takut bila BAB 
 - Ada       luka perineum, heating 2 
 
- Kebutuhan      
 
1.      Mobilisasi 
Dasar : 
a)      Ibu mengatakan pegal pada tangan dan kaki 
b)      Ibu belum BAB sudah 2 hari 
c)      Ibu mengeluh perutnya mulas 
2.      Nutrisi 
Dasar : ibu belum BAB sudah 2 hari 
C.     Antisipasi Diagnosa dan masalah Potensial 
- Potensial      konstipasi 
 
Dasar : 
1.      Ibu belum BAB sudah 2 hari 
2.      Ada luka perineum heating 2 
- Potensial      inkontinensia uri 
 
Dasar : ibu post partum hari ke 2 
D.    Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera dan Kolaborasi 
Bila menunjukkan ke arah tanda-tanda bahaya lakukan kolaborasi atau rujukan 
E.     Rencana Manajemen (21 November 2009         jam: 16.30 wib)
1.      Ibu post partum hari ke – 3 dengan gangguan eliminasi 
a.       Menjelaskan kondisi ibu saat ini bahwa ibu dalam proses involusi 
b.      Menjelaskan tentang pentingnya makanan bersama 
c.       Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi dan cairan pada ibu 
d.      Evaluasi apakah kebutuhan ibu telah terpenuhi 
e.       Observasi apakah ibu masih mengalami gangguan pada eliminasi 
2.      Kebutuhan mobilisasi 
a.       Menjelaskan pada ibu saat ini ibu dalam proses involusi 
b.      Menjelaskan tentang pentingnya mobilisasi 
c.       Libatkan keluarga dalam proses mobilisasi 
d.      Ajarkan pada ibu teknik mobilisasi 
e.       Evaluasi apakah ibu sudah dapat melakukan mobilisasi 
f.        Observasi apakah ibu masih memerlukan mobilisasi 
3.      Kebutuhan nutrisi 
a.       Menjelaskan pada ibu bahwa ibu saat ini dalam proses involusi 
b.      Menjelaskan tentang pentingya kecukupan gizi di masa nifas 
c.       Libatkan keluarga dalam proses pemenuhan gizi ibu nifas 
d.      Evaluasi apakah gizi ibu terpenuhi 
e.       Observasi apakah ibu masih belum tercukupi kebutuhan nutrisinya 
F.      Implementasi 
- Menjelaskan      pada ibu bahwa ibu dalam proses involusi 
 - Mengobservasi      keadaan umum ibu 
 
a.       Mengobservasi proses involusi 
1)      Melakukan pengukuran TFU 
2)      Melakukan observasi pengeluaran pervaginam 
b.      Pemeriksasan tanda-tanda vital 
1)      TD       : 120/80 mmHg 
2)      Pols      : 82 x/mnt         
3)       RR      : 20 x/mnt 
4)      Suhu     : 37 x/mnt 
- Menganjurkan      ibu untuk banyak makan, makanan yang banyak mengandung serat, buah-buahan      dan banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari 
 - Menganjurkan      ibu untuk mobilisasi dini agar ibu cepat sehat dan kuat dan mempercepat      faal usus dan kandung kemih 
 - a.      Memberikan informasi pada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya 
 
   post partum. 
1)      Perdarahan luar biasa, tiba-tiba jadi banyak dan banyak 
2)      Rasa sakit pada daerah di bawah abdomen / punggung 
3)      Sakit kepala, nyeri epigastrik, masalah penglihatan, odem wajah dan tangan 
4)      Payudara terasa teragng dan merah, sakit serta panas 
5)      Kurangnya nafsu makan yang lama 
6)      Rasa sakit, merah, panas dan odem pada kaki 
7)      Rasa cemas dan sedih yang berlebihan 
8)      Merasa letih dan terengah-engah 
    b. Jika terjadi atau ditemukan tanda bahaya menghubungi keluarga pasien 
G.    Evaluasi (21 November 2009      jam: 17.00 wib)
- Ibu      mengerti tentang kondisinya ibu saat ini 
 
a.       Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis 
b.      TD : 120/80 mmHg, pols : 82 x/mnt, RR : 20 x/mnt, Suhu : 370C 
c.       Involusi baik, TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, loechea rubra, jumlah dan bau normal 
d.      Keluarga mau membantu dalam perawatan nifas 
- Ibu      mengerti tentang pentingnya makanan berserat 
 
a.       Ibu mendapatkan makanan berserat, buah dan banyak minum air putih 
b.      Ibu sudah BAB dan tidak takut akan  BAB dan BAK 
- Ibu      mengerti tentang mobilisasi dini 
 
a.       Ibu dapat melakukan mobilisasi dini yang diajarkan 
b.      Keluarga mau membantu ibu 
- Tanda-tanda      yang mengarah ke bahaya tidak terjadi 
 
Catatan Perkembangan 
1.      Evaluasi hari ke 3 post partum tanggal 23-11-2009
S    :     a.   Ibu mengatakan sudah tidak  lemas dan letihnya berkurang 
            b.   Belum BAB dan sedikit BAK 
O   :     Keadaan umum baik, TD : 120/80 mmHg, pols : 82 x/mnt 
            RR : 20 x/mnt               Suhu : 370C 
            a.   TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik 
            b.   Lochea rubra, jumlah dan bau normal 
            c.   Belum bisa BAB, BAK 4-5 x/hr 
            d.   ASI belum keluar 
A   :     G2P1A0 post partum hari ke 3 
            Dasar : 
            Ibu partus tanggal 21 November 2007, pengeluaran pervaginam locehar ubra, TFU 3 jari bawah pusat 
            Masalah : gangguan pola eliminasi 
            Kebutuhan : makanan berserat, buah-buahan, minum air putih 8 gelas / hari, mobilisasi dini 
P    :     a.   Observasi proses involusi 
            b.   Teruskan mobilisasi dini seperti berjalan ringan dan senam nifas 
            c.   Banyak makan-makanan berserat seperti sayur-sayuran, buah-buahan seperti pepaya, jeruk juga perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari 
            d.   Anjurkan ibuuntuk melakukan personal hygiene 
2.      Evaluasi hari ke 7 pos partum tanggal 27-11-2009
S    :     a.   Ibu mengatakan sudah dapat BAB dan BAK 
            b.   Ibu mengeluh pengeluaran ASI masih sedikit 
O   :     Keadaan umum baik, TD : 120/80 mmHg, pols : 80 x/mnt 
            RR : 22 x/mnt               Suhu : 37,20C 
            a.   TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik 
            b.   Lochea rubra, jumlah dan bau normal 
            c.   ASI masih belum keluar 
            d.   Luka heating sudah mulai kering 
A   :     G2P1A0 post partum hari ke 7 
            Dasar : 
            Ibu partus tanggal 20 November 2007, pengeluaran pervaginam locehar ubra, TFU 3 jari bawah pusat 
            Masalah : ASI masih belum lancar 
            Kebutuhan : makanan yang bergizi, contoh : daun katuk, bayam, susu dan lain-lain. 
P    :     a.   Observasi proses involusi 
            b.   Banyak makan-makanan yang mengandung nilai gizi tinggi dan penuhi kebutuhan cairan ibu 
            d.   Ajarkan tentang perawatan bayi baru lahir sehari-hari seperti cara memandikan bayi (Mandi rendam). 
3.      Evaluasi hari ke 14 pos partum tanggal 6-12-2009
S    :     a.   Ibu mengatakan ASI sudah banyak keluar 
            b.   Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan cairan dari vaginanya 
O   :     Keadaan umum baik, TD : 120/80 mmHg, pols : 78 x/mnt 
            RR : 20 x/mnt               Suhu : 370C 
            a.   TFU sudah tidak teraba
            b.   Lochea alba, jumlah dan bau normal 
            c.   ASI sudah lancar 
            d.   Luka heating sudah kering 
A   :     G2P1A0 post partum hari ke 14
            Dasar : 
            Ibu partus tanggal 20 November 2009, pengeluaran pervaginam loceha alba, TFU sudah tidak teraba 
            Masalah : Ibu belum memiliki rencana untuk ber KB 
            Kebutuhan : penyuluhan tentang pentingnya ber KB 
P    :     a.   Observasi proses involusi 
            b.   Lakukan penyuluhan tentang pentingnya ber KB 
            d.   Jelaskan tentang pemilihan ALKON (alat kontrasepsi) 
DAFTAR PUSTAKA 
Huliana, Mellyna, 2003, Perawatan Ibu Pasca Melahirkan, Jakarta : Puspaswara 
Farrer, Helen, 1999, Perawatan Maternitas, Jakarta : EGC 
Mansjoer Arief, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Assculapius 
Wiknjoasastro Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta : YBP-SP 
Fakultas Kedokteran UNPAD, 1983, Obstetri Fisiologi, Bandung : Eleman